Kamis, 11 November 2010

ZAMAN PURBA

7 Fakta Jaman Purba Jauh Lebih Canggih Dari Apa Yang Anda Kira


Penemuan saintis dan ahli arkeologi sejak beberapa tahun kebelakangan ini seolah-olah menafikan tanggapan umum yang dunia silam adalah dunia mundur, tidak bertamadun serta belum terdedah kepada teknologi.
Malah, saintis kini semakin kebingungan memikirkan penemuan artifak purba menjurus kepada kenyataan yang keadaan dunia kuno sebenarnya sudah begitu maju dari segi sains dan teknologi malah mungkin lebih futuristik daripada zaman sekarang!
Kenyataan itu memang sukar dipercayai tambahan pula kita dimaklumkan yang era perkembangan sains dan teknologi hanya bermula sekitar 200 lalu malah teknologi komputer berasaskan elektronik saja hanya bermula sekitar 1940.
Akan tetapi, artefak purba serta catatan kuno yang ditemui saintis menceritakan sebaliknya – masyarakat zaman purba sudah memiliki teknologi hebat serta maju dalam pelbagai bidang terutama sains.
Bagaimanapun, atas sebab tertentu yang masih menjadi misteri, zaman purba yang serba canggih dan futuristik itu akhirnya lenyap sehingga dunia kembali menjadi mundur, tidak bertamadun dan jauh daripada perkembangan teknologi.

Sehinggalah kira-kira 200 tahun lalu, manusia kembali meneroka rahsia sains dan dunia sekali lagi melangkah ke arah perkembangan teknologi. Berikut adalah antara penemuan teknologi silam yang menunjukkan seolah-olah dunia purba lebih maju atau menyamai kemajuan teknologi ketika ini:
Penemuan bateri dari Baghdad, Iraq
Pada 1930, ahli arkeologi Austria, Dr Wilhem Konig yang menjalankan kerja mencarigali di daerah Khujut Rabula, dekat Baghdad; menemui suatu objek aneh tertanam di tapak itu. Objek itu terdiri daripada silinder tembaga, batang besi serta aspal yang disusun dalam sebuah bekas tanah liat seperti tempayan kecil setinggi 14 sentimeter (sm) dan berdiameter lapan sm.

Penyelidikan lanjutan mendapati objek aneh itu ternyata berfungsi seperti bateri malah bateri kuno itu dianggarkan berusia 2,000 hingga 5,000 tahun lalu! Penemuan menggemparkan itu secara tidak langsung mencabar sejarah berikutan bateri dikatakan pertama kali dicipta pada 1800 oleh Count Alessandro Volta.
Penemuan itu juga secara tidak langsung menunjukkan masyarakat purba yang wujud 5,000 tahun lalu sudah menemui tenaga elektrik sekali gus ‘menafikan’ Michael Faraday sebagai individu pertama menemui induksi elektromagnetik dan hukum elektrolisis pada 1831.
Uji kaji mendapati bateri kuno itu mampu menghasilkan tenaga elektrik antara 1.5 volt hingga dua volt.
Kalkulator kuno.
Pada 1901, penyelam di perairan pulau Antikythera, Greece menemui artifak berusia lebih 2,000 tahun dari sebuah runtuhan dasar laut. Artifak menyerupai jam itu dikaji penyelidik, Derek J De Solla Price dan didapati ia berfungsi sebagai ‘kalkulator’ yang menghitung pergerakan bintang dan planet.
Reaktor nuklear berusia dua juta tahun.
Pada 1972, sebuah reaktor uranium yang sudah wujud sejak dua juta tahun lalu ditemui di Oklo di Republik Gabon, Afrika.
Kajian reka bentuk dan struktur lombong purba itu mendapati ia dapat mengekang radioaktif daripada tersebar malah teknologi reaktor dan kaedah digunakan pada zaman purba itu jauh lebih canggih daripada kaedah reaktor nuklear digunakan pada zaman kini.
Penemuan itu menimbulkan persoalan sama ada manusia pada dua juta tahun lalu sudah menguasai teknologi atom dan menggunakan sumber nuklear sama ada sebagai sumber tenaga untuk kegunaan harian atau peperangan.
Kanta optik
Di lokasi sama dengan penemuan bateri kuno di Baghdad, Iraq; turut ditemui kanta optik purba yang dihasilkan kira-kira 2,200 tahun lalu.
Kanta purba sebesar kira-kira dua ibu jari itu dijumpai dengan bahagian kacanya sedikit retak. Sebelum penemuan menggemparkan itu, kanta dikatakan pertama kali dihasilkan di Eropah pada abad ke-16. Bagaimanapun penemuan kanta kuno itu menunjukkan masyarakat purba sudah lama mengetahui kaedah menghasilkan kanta serta mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Jantung buatan
Di dada kiri mumia anak lelaki dalam sebuah piramid Mesir, penyelidik menemui jantung buatan. Sejarah ilmu perubatan pada masa kini memperlihatkan jantung buatan hanya dihasilkan beberapa puluh tahun lalu tetapi penemuan itu memungkinkan jantung buatan sudah dihasil dan dipasang pada 5,000 tahun lalu.
Robot
Pada zaman pemerintahan Kaisar Mu (976 hingga 922 SM) di China, pencipta berbakat, Ma Daifeng menghasilkan aplikasi robotik yang dibina tetapi berasaskan mekanisme mekanikal. Robot yang dibina dapat bernyanyi dan menari seperti manusia, membawa peralatan kepada tuannya selain mempunyai organ tubuh seperti tulang, otot, sendi, kulit dan rambut.
Turut dicipta Ma Daifeng pada zaman berkenaan adalah alat merekod jarak perjalanan selain aplikasi untuk industri kilang yang mampu bekerja tanpa kawalan manusia.
Kenderaan
Ukiran purba ditemui di sebuah kuil Kerajaan Mesir Purba di Abydos, Mesir menunjukkan gambar kenderaan yang wujud pada zaman ini walaupun ukiran itu dianggarkan dihasilkan lebih 3,000 tahun lalu. Gambar berkenaan yang jelas kelihatan adalah helikopter, kapal selam, bot dan pesawat. Pada 1898, di sebuah makam kuno berusia kira-kira 2,200 tahun di Saqquara, Mesir, replika pesawat yang formatnya mirip dengan pesawat terbang moden ditemui

ETIKA MANUSIA

ETIKA MANUSIA


Perkataan etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" yang berarti adat kebiasaan. Kata ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa latin "mores" (juga sama dengan tata susila, budi pekerti, kesopanan, adab perangai dan tingkah laku).
Secara istilah, etika adalah usaha manusia agar kehidupan mereka berada dalam aturan yang baik, beredar sesuai dengan naluri kemanusiaan. Usaha itu diwujudkan dengan membentuk suatu tata aturan kehidupan yang baik lalu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Persepsi berbagai agama tentang etika bermacam-macam. Budha Gautama yang melihat ketimpangan dalam etika Hindu (kasta), mencoba mengeluarkan etika baru yang meliputi delapan perkara: melakukan kebaikan, bersifat kasih sayang, suka menolong, mencintai orang lain, suka memaafkan orang, ringan tangan dalam kebaikan, mencabut diri sendiri dari sekalian kepentingan, berkorban untuk orang lain. Demikian juga halnya dengan LaoTse dan Kong Fu Tse. Dua tokoh Tiongkok itu juga berusaha memperbaiki tingkah dan etika manusia pada zamannya dengan berbagai ajaran kebaikan, demi keselamatan tatanan kehidupan manusia. Banyak lagi tokoh seperti Socrates, Antintenus, Plato, Aristoteles, dan lainnya bermunculan mengemukakan konsep dan teorinya, bagaimana agar manusia bertingkah laku baik, menjauhkan kerusakan dan kebinasaan pribadi maupun orang lain.
Aturan yang mereka buat hanya didasarkan kepada pendapat orang-orang sesuai dengan fikiran dan perasaannya. Tentu saja pendapat yang satu berbeda dengan yang lain. Bahkan, bisa saja pendapat kemarin dibantah dengan munculnya pendapat baru. "Kebenaran" seorang tokoh akan ditolak dengan ditemukannya "kebenaran" orang sesudahnya.
Sekitar abad ketiga sebelum masehi, muncul aliran dalam hal etika yang dikenal dengan aliran Natularisme. Aliran yang diprakarsai Zeno (340-264 SM) itu berpendapat bahwa ukuran baik dan buruknya perbuatan manusia adalah manakala manusia itu secara natural mengikuti akalnya dalam mencapai tujuan-tujuan hidupnya. Jadi menurut pendapat ini hidup manusia harus mengikuti petunjuk akal, dengan mengikuti petunjuk akal berarti telah memiliki etika tinggi.
Pada waktu yang hampir bersamaan, Epikuros (341-270 SM) berpendapat bahwa ukuran baik buruk terletak pada kelezatan sesuatu, dan itu merupakan tujuan hidup manusia. Bila perbuatan manusia menimbulkan suatu kenikmatan dialah orang yang mempunyai moral dan etika yang tinggi. Pendapat ini dinamakan Hedonisme.
Pada awal-awal abad kedelapan belas, J.S. Mill menperkenalkan teori etika yang baru. Agaknya ada sedikit kemajuan. Teori ini dikenal dengan Utilitarisme. Mill mengemukakan bahwa ukuran baik dan buruknya sesuatu didasarkan atas besar kecilnya manfaat yang ditimbulkannya bagi manusia. Dengan pendapat ini ia menghendaki agar manusia menemukan kebahagiaan di tengah orang banyak dengan memanfaatkan diri dan pengorbanannya.
Ada lagi aliran idealisme. Aliran ini tidak bicara definisi, tapi apa yang ada dibalik etika tersebut. Tokohnya, Immanuel Kant (17251804), Ia berpendapat bahwa seseorang berbuat baik pada prinsipnya bukan karena dianjurkan oleh orang lain, melainkan atas dasar kemauan sendiri (atau rasa kewajiban). Perbuatan baik akan dilakukan juga walaupun diancam atau dicela orang lain karena terpanggil oleh kewajiban.
Sedangkan aliran etika Vitalisme mengukur baik buruknya perbuatan manusia dengan ada tidaknya daya hidup maksimum yang mengendalikan perbuatan itu. Maka, yang dianggap baik ialah orang yang kuat dan dapat memaksakan kehendaknya serta mampu menjadikan dirinya selalu ditaati. Pencetus aliran ini ialah Freedrich Witzche (1844-1900). Filsafat dalam aliran ini adalah atheistic. Karenanya, Witzche juga berjuang menentang gereja di Eropa.
Itulah beberapa kisah tengan usaha manusia mencari rumusan etika. Semua konsepnya semu, semua ajarannya tak ada yang menghunjam dalam hati nurani. Lebih jauh, tak sedikit dari konsep etika di atas yang salah. Akibatnya, bukannya terjadi kehidupan manusiaa yang beretika. Justru sebaliknya terjadi berbagai kehancuran di muka bumi.
Etika yang benar, adalah etika yang bersandar kepada kebenaran wahyu. Dalam terminologi etika, etika ini dikenal dengan aliran Theologis. Aliran ini berpendapat bahwa baik-buruk perbuatan manusia didasarkan atas ajaran Tuhan yang dibawa para nabi kepada umatnya. Etika Theologis inilah yang dalam Islam disebut dengan akhlaq. Ia bersumber dari sang Khaliq.
Dalam Islam perhatian terhadap akhlak sangatlah besar. Selain akan mendampingi ketaqwaan dalam memperbanyak amal di akhirat (hadits Tirimidzi) akhlak juga menjadi perisai bagi eksistensi suatu bangsa. Selain itu, kebutuhan seorang muslim akan akhlaq juga untuk penopang iman. Sebagaimana diungkapkan Rasulullah, "Sesempurna-sempurna iman seorang mukmin ialah yang lebih baik akhlaknya." Dalam Islam, batasan antara akhlak yang baik dan akhlak yang buruk sangat jelas. Bahkan dengan penggambaran-penggambaran yang "vulgar". Lihatlah bagaimana Al-Qur’an mengumpamakan orang-orang yang tak berakhlak seperti binatang, bahkan lebih sesat dari binatang.
Sebaliknya, Islam memberi ruang lingkup akhlak yang baik dengan sangat lugas. Tidak saja terpaku pada amal-amal yang besar. Namun juga meliputi amal-amal yang kelihatannya sepele. Seperti menyingkirkan duri dari jalanan, menyapa dengan mengucapkan salam ketika bertemu sesama muslim, tersenyum untuk saudara sesama muslim, mendo’akan saudara, dan amal-amal lain yang sangat luas dalam Islam.
Akhlaq Islam juga mengajarkan bagaimana seorang rakyat harus bersikap, bagaimana seorang pemimpin harus memimpin, bagaimana seorang ulama harus memberi fatwa. Semua ada aturannya, entah orang itu pedagang, pekerja, pengarang, dan pengusaha, harus ber akhlaq sesuai dengan profesinya.
Buya Hamka berucap,
Diribut runduk padi
dicupak datuk tumenggung
hidup kalau tidak berbudi
duduk tegak kemari canggung. 
Tegak rumah karena sendi
runturt budi rumah binasa
sendi bangsa adalah budi
runtuh budi runtuhlah bangsa.
Banyak orang yang ingin hidup tenteram dan damai. Tapi banyak pula dari mereka yang berkiblat kepada tokoh-tokoh pencetus konsep etika dan moral yang salah. Padahal teori-teori itu banyak yang salah.. Sumber kebenaran hanya satu. Dari Allah SWT.  Sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka janganlah engkau menjadi orang yang ragu.
Wallahu a’lam bishawab

PRIBADI MANUSIA

Simbol Pribadi Manusia


1. Bentuk segi empat belah ketupat menggambarkan asal manusia, yaitu :
- Sudut puncak : Sinar Cahya Allah,
- Sudut bawah : Sari-sari Bumi
- Sudut kanan dan kiri : Perantaranya, Bapak dan Ibu.

2. Tepi belah ketupat yang berwarna hijau tua. Menggambarkan wadag (raga) manusia.

3. Dasar warna hijau maya, telah menggambarkan Sinar Cahya Allah/Tuhan. Jadi bahwa didalam wadag/raga manusia diliputi Sinar Cahya Allah.

4. Segitiga sama sisi dan sebangun dan berwarna putih menunjukkan bahwa asal terjadinya manusia dari Tritunggal, yaitu :
- Sudut atas : Sinar Cahya Allah (Nur Cahya).
- Sudut kanan : dari air sarinya bapak (Nur Rasa).
- Sudut kiri : dari air sarinya Ibu (Nur Buat).
Warna putih serta bentuk yang sama dan sebangun menunjukkan bahwa asal manusia dari barang yang suci/bersih, baik luar maupun dalamnya. Oleh karena itu manusia hendaknya selalu berupaya dan berusaha untuk kembali keasalnya yang suci/bersih. Caranya ialah hidup di jalan Tuhan yang berarti bertindak dan berbuat demi keluhuran rokhani dan jasmani.

5. Segitiga sama sisi dan sebangun yang tertutup oleh lingkaran itu membentuk tiga segitiga yang masing-masing memiliki 3 sudut menjadi seluruh sudu-sudutnya ada : 3 kali 3 = 9 sudut, itu menunjukkan bahwa manusia memiliki 9 lubang, yaitu :
-mata 2 lubang, telinga 2 lubang, hidung 2 lubang, mulut 1 lubang, kemaluan 1 lubang dan pelepasan 1 lubang.

6. Lingkaran menggambarkan keadaan dunia yang senantiasa berubah-ubah (nyakra manggilingan), yaitu manusia akan kembali keasalnya : Rokhani ke alam langgeng, sedang jasmani kembali ke bumi, bila selama hidupnya selalu berjalan diatas jalan Tuhan, segala tindakkannya atas dasar keluhuran budi dan tidak berbuat dosa.

7. Linkaran yang berwarna hitam nenggambarkan bahwa manusia memiliki napsu angkara, bentuknya dalam kata-kata kotor atau kasar yang diucapkan melalui mulut. Napsu angkara berasal dari hawa hitam karena pengaruh hawa/getaran yang membeku. Cara menghilangkan hawa beku itu ialah rajin menjalankan Sujud sesuai dengan Wewarah serta mengusahakan berkata-kata yang baik dan bertindak baik terhadap siapapun.

8. Lingkaran yang berwarna merah, menggambarkan bahwa manusia memiliki napsu amarah yang timbul akibat rangsang suara yang tidak enak didengar oleh telinga. Sifatnya mudah sekali timbul/menyala (jw : muntab) menimbulkan kemarahan. Karenanya manusia harus menuntun sifat-sifat jelek tersebut. Caranya supaya jangan dirasakan/didengarkan bila mendengar suara-suara yg tidak enak/tidak baik.

9. Lingkaran yang berwarna kuning, telah menggambarkan napsu keinginan, yang timbul karena pengruh idria penglihatan yang menerima rangsang dari sesuatu yang terlihat oleh mata.

10. Lingkaran yang berwarna putih menggambarkan perbuatan yang suci. Semuanya itu mengingatkan, demi tercapainya kesempurnaan hidupnya maka manusia jangan membiarkan merajalelanya napsu (jw: ngumbar hardaning kanepson).
- Lingkaran putih menggambarkan napsu kesucian. Mengapa dikatakan napsu ?, karena masih berdekatan dengan kuning (napsu keinginan) napsu ini pengaruh indria penciuman yang dirasakan oleh hidung yang dirangsang oleh bau-bauan. Indria ini hanya mau menerima rangsang yang baik, suci, dan bersih. Maka bila manusia ingin memiliki ketajaman/kewaskitaan, agar supaya mata, telinga dan mulut bertindak seperti hidung, karena hidung telah memiliki ketajaman karena bertindak kesucian. Hingga dengan demikian manusia dapat mencocokkan/mempertemukan perbuatan dengan asalnya yaitu kesucian.
- Besar kecilnya lingkaran menunjukan besar kecilnya 4 sifat tersebut yang dimiliki manusia. Dengan demikian manusia mengetahui serta dapat menggolong-nggolongkan segala kemauan dan tindakkannya terhadap golongan warna hitam, merah, kuning dan putih.

11. Linkaran yang berwarna putih
yang tertutup oleh gambar semar menunjukkan lubang pada ubun-ubun manusia (lubang ke 10 atau pudak sinumpet). Warma putih yang ada gambar semar maupun yang menggambarkan Nur Cahya atau Nur Putih/pethak ialah hawa suci (Hyang Mahasuci) yang dapat berhubungan dengan Hyang Maha Kuasa. Artinya : menyatu padukan rasa di ubun-ubun hingga mewujudkan Nur Putih yang dapat menghadap Hyang Maha Kuasa.
- Gambar Semar juga menggambarkan budi luhur atau Nur Cahya. Yang maksudnya Warga Sapta Darma supaya berusaha memiliki keluhuran budi seperti semar.

12. Semar menunjuk dengan jari telunjuk. Hal ini menggambarkan dan memberi petunjuk kepada manusia, bahwa hanya ada satu sesembahan, yaitu Ajah Hyang Maha Kuasa.
- Semar memakai klinthingan/lonceng kecil adalah suatu tanda (suara) agar orang mendengar bila di bunyikan. Maka jika sebagai Tuntunan atau Warga Sapta Darma, harus selalu memberi petunjuk serta keterangan tentang budi pakarti yang luhur kepada siapa saja agar mereka mengerti tentang tujuan yang luhur itu.
- Semar memakai pusaka menunjukkan bahwa tutur katanya atau sabdanya suci/putih.
- Lipatan kain yang dipakai semar ada 5 yang artinya bahwa semar memiliki dan dapat menjalankan lima sifat Allah, yaitu : Agung, Rokhim, Adil, Wasesa, dan Langgeng. Oleh karena itu Warga Sapta Darma supaya mencontoh dan berusaha dapat melakukan jejak semar. Sebab semar itu dapat langsung berhubungan dengan Hyang Maha Kuasa. Meskipun jelek rupa tapi luhur budinya. Maka di peribasakan, semar adalah dewa yang menjelma atau mengejawantah.

13. Tulisan dengan huruf/aksara jawa : Napsu, Budi, Pakarti.
Memberi petunjuk bahwa manusia memiliki napsu, budi, pakarti, baik luhur maupun asor/rendah atau yang baik maupun yang buruk. Warga Sapta Darma berusaha mencapai Napsu, Budi, Pakarti yang luhur. Tulisan Sapta Darma artinya : sapta=7, darma=amal atau perbuatan suci (bakti). Maka Warga Sapta Darma wajib menjalankan dan melaksanakan Wewarah Tujuh seperti yang dikehendaki Hyang Maha Kuasa. Jadi sesuai keterangan diatas, Simbul Sapta Darma menggambarkan asal dan isi manusia yang harus dimengerti oleh manusia demi tercapainya keluhuran budi sesuai Wewarah Sapta Darma.


JIWA SOSIAL

Mengembangkan Kepribadian Dan Jiwa Sosial Anak Ala Islam



Pendidikan anak dimulai dari awal pernikahan hingga hadir seorang anak dalam rumah tangga.

Anak merupakan salah satu anugerah terbesar yang dikaruniakan Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Kehadiran seorang anak dalam sebuah rumah tangga akan menjadi generasi penerus keturunan dari orang tuanya.

Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat pernah berkata, ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam). Dan, karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.''

Penjelasan ini menegaskan bahwa sesungguhnya setiap anak yang dilahirkan itu laksana sebuah kertas putih yang polos dan bersih. Ia tidak mempunyai dosa dan kesalahan serta keburukan yang membuat kertas itu menjadi hitam. Namun, karena cara mendidik orang tuanya, karakter anak bisa berwarni-warni: berperangai buruk, tidak taat kepada kedua orang tuanya, dan tidak mau berbakti kepada Allah SWT.

Dalam Alqur'an atau hadis Nabi Muhammad SAW, telah diterangkan tentang tata cara mendidik anak. Di antaranya adalah harus taat dan patuh kepada kedua orang tuanya, tidak menyekutukan Allah, tidak membantah perintah-Nya, tidak berbohong, dan sebagainya. [Lihat QS 9:23, 17:23, 17:24, 29:8, 31:15, 37:102, 2:83, 4:36, 6:151, 12:99, 12:100, 17:23, 17:24, 19:14, 19:32, 29:8, 31:14, 46:15].
Apabila telah dewasa, seorang anak berkewajiban untuk memberi nafkah kepada kedua orang tuanya [2:215, 30:38], anak juga berkewajiban memberikan nasihat kepada orang tua [QS 19:42, 19:43, 19:44, 19:45], mendoakannya [QS 14:41, 17:23, 17:24, 19:47, 26:86, 31:14, 71:28], serta memelihara dan merawatnya ketika mereka sudah tua [QS 17:23, 17:24, 29:8, 31:14, 31:15, 46:15].

Pendidikan anak
Berkenaan dengan cara mendidik anak ini, Abdullah Nashih Ulwan merumuskan tata cara mendidik anak dengan baik dan benar. Sesuai dengan tuntunan Alquran dan sunah Rasulullah SAW. Secara lengkap, ia menuliskannya dalam sebuah kitab yang berjudul Tarbiyah al-Awlad fi al-Islam (Pendidikan Anak Menurut Islam).

Secara umum, isi kitab ini sangat mendasar, padat, komprehensif, dan lengkap dengan petunjuk praktis dalam mendidik dan membimbing seorang anak agar menjadi anak yang saleh.

Secara lebih khusus lagi, setidaknya ada dua persoalan inti dari karya Abdullah Nashih Ulwan ini. Pertama, visinya tentang makna pendidikan. Menurut Ulwan, pendidikan bukan sekadar perlakuan tertentu yang diberikan kepada anak untuk mencapai sebuah tujuan.

Kedua, visi tentang pendidikan anak. Dalam pandangan Ulwan, setiap anak memiliki kehidupan sosial, biologis, intelektual, psikis, dan seks. Dalam kehidupan sosial, setiap anak pasti terlibat dengan berbagai pihak, seperti orang tua, guru, teman, tetangga, dan orang dewasa. Dan, anak tidak dengan sendirinya dapat berhubungan dengan berbagai pihak itu sesuai atau selaras dengan tuntunan Alquran dan sunah (Islam). Karena itulah, kata Ulwan, setiap anak memerlukan bimbingan dan nasihat agar mereka bisa berjalan dengan lurus.

Mengembangkan Kepribadian dan Jiwa Sosial Anak

Sebagaimana dikatakan Dorothy Law Notle, seorang anak akan senantiasa belajar dari kehidupannya. Bila kehidupannya mengajarkan sesuatu yang baik, anak pun akan turut menjadi baik. Sebaliknya, bila lingkungan dan kehidupannya mengajarkan anak perbuatan buruk, sikap dan tindakan kesehariannya pun akan buruk pula.

Dalam kitab Tarbiyah al-Awlad fi Al-Islam karya Abdullah Nashih Ulwan, pendidikan anak khususnya tentang kepribadian dan jiwa sosial anak sangat penting. Sebab, dari kepribadian dan jiwa sosialnya akan terbentuk karakter anak tersebut.

Dalam visinya tentang pendidikan anak, Ulwan membagi cara pendidikan anak dalam beberapa hal. Di antaranya adalah kehidupan biologis, intelektual, psikis, sosial, dan seks. Dalam kehidupan biologis, orang tua berkewajiban memerhatikan kesehatan mental dan jiwa anak. Anak berhak mendapatkan makanan, minuman, tempat tidur, pakaian,

KEMERDEKAAN INDONESIA

Kemerdekaan Indonesia Tentang Pahlawan Dan Kemerdekaan


Bagaimana kalian mengendap dalam gelap malam
di lereng strategis sebuah bukit kecil
menghadang konvoi nica

Bagaimana jantung kalian deras berdebar
ketika iring-iringan kendaraan itu semakin mendekat

lalu bagaimana tubuhmu ditembus peluru
dan kau rebah ke tanah berlumur darah
terbaring beku
di rumput ilalang
dalam lengang yang panjang
kami tak tahu
ketika itu kami belum tumbuh dirahim ibu


bagaimana kalian dalam seragam kumal
baju compang-camping
menyandang karaben Jepang
di front-front terdepan

bagaimana kalian terpelanting
dari tebing-tebing pertempuran

bagaimana kalian menyerbu tank
dengan bambu runcing

bagaimana kalian bertahan habis-habisan
ketika dikepung musuh dari segala penjuru

bagaimana kalian terbaring
di dinding-dinding kamar pemeriksaan nefis

bagaimana kalian mengunci rapat rahasia pasukan
dalam mulut yang teguh membisu
walau dilistrik jari-jarimu
dan dicabuti kuku-kukumu

bagaimana kesetiakawanan yang menulang-sumsum
bagaimana kaum ibu sibuk bertugas di dapur umum
bagaimana kalian sudah merasa bangga
kalau ke markas bisa naik sepeda

bagaimana semua itu sungguh-sungguh terjadi
dan bukan dongeng
dan bukan mimpi
kami tak alami
kami belum hadir di bumi ini

bagaimana peristiwa-peristiwa itu berlangsung
pastilah satu memori yang agung
tapi adalah memori kalian
dan bukan nostalgia kami

kemerdekaan
telah kalian rebut

kemerdekaan
telah kalian wariskan
kepada negeri ini
kepada kami anak-anakmu

kemerdekaan
menjadikan kami
jadi generasi
yang tak kenal lagi
rasa rendah hati
seperti yang kalian rasakan
di zaman penjajahan

kemerdekaan
ke sekolah naik sepeda
bukan lagi segumpal rasa bangga
seperti kalian dulu
di tahun tiga puluh
kami anak-anakmu
telah kalian belikan
sepeda motor baru
untuk sekolah, ngebut dan pacaran

tetapi
kemerdekaan
yang juga bahkan
menyadarkan kami
tentang peranan yang harus kami mainkan sendiri
dengan tangan sendiri dengan keringat sendiri
sengan bahasa kami sendiri
dalam lagu cinta
tak bersisa
pada tumpah darah
Indonesia

Kemerdekaan
kami tahu
tak hanya dalam deru
sepeda motor
tak cuma meluku tanah dengan traktor

kemerdekaan
bukan hanya langkah-langkah kami
ke gedung-gedung sekolah

kemerdekaan
bukan hanya langkah-langkah petani
ke petak-petak sawah

kemerdekaan
alah pula pintu terbuka
bagi langkah-langkah pemilih
ke kotak-kotak suara

kemerdekaan
adalah ketika hati nurani
bebas melangkah
dengan gagah
bebas berkata
tanpa
Terbata-bata


Selasa, 09 November 2010

KEBUN RAYA BOGOR

AT KEBUN RAYA BOGOR


Pada hari sabtu aq dan cwo aq ke bogor untuk mencari bule bwt tugas kuliah aq,
pg sekitar jam 10.00 aq brangkat dri rmh menuju stasiun,kta berdua naek kereta ekonomi,,hhuuuffff untungNya ga penuh keretanya…
selama di perjalanan bnyak sekali di gerbong kereta menawarkan barang daganganNya,,ada pengemis,ada pengamen…bnyk lg dhe..
gak terasa udh setengah jam kta di kereta,kyanya bogor udah menanti kta dhe,,hhhee..
akhirnya kta nyampe di tempat tujuan dengan slamat.
Kta nungguin tmn kuliah aq,di stasiun bogor..
Sekitar 20 menit akhirnya tmn aq dtng jga…
Untuk mengawali aktifitas kta bissmilah dlu ya..
kami semua otw ke kebun raya bogor naek angkutan umum…
Seru jga si naek angkot,biasa naek mtor trus sma my hero ku,lumayan
Sekalian liat pemandangan gunung deh…
5 menit kta nyampe di kebun raya bogor…
Ternyata suasana di bogor rame jga ya,tpi ga kya di Jakarta bnyak polusi..hhhuuhh
Segarnya udara di bogor,,
Akhirnya kami memasuki areal kebun raya bogor..
Sepi…..pdahal weekend ya??knp ga rame…
Kami berjalan,melihat2,,eh ternyata apa yg kami cari ada jga,yaitu BULE…
Kami langsung berbincang2.Bulenya familiar bgt,beruntung deh jdinya..
Mereka suami istri,kira2 umurnya 50th.tpi masih mesra bgt,,,jd seneng ngeliatnya,kan jarang yg tua masih mesra gtu,,hhhheee,,,,
Setelah berbincang2 kta foto2 untuk mengenang pertemuan kta,.
Target kami selanjutnya Bule ke2..
Sekitar 25 menit kami menemukannya dengan senyum yg lebar dari bule tersebut,,
Ganteng&cantik lg..hhheee..
Bersama tour gaidnya.,kami mnta izin untuk mewawancarai bule tersebut,untung tour gaidnya baik,maklum ngeliat cwo aq x…hhhheeee…
Mereka berdua adik kakak ternyata,di sangka kami mereka pacaran..hhheee..
Mereka berasal dari belanda,,mancung2 hidungnya..hhheee.
10 menit berlalu,kta selesai berbincang2 dngn bule tersebut,,,
Seperti biasa kami berfoto2 dlu…
Sekitar jam 14.00wib kta otw plng ke depok,kami semua menaiki kereta ekonomi,tpi rame bgt,aq kira ga rame gini,,,
Akhirnya Kami gak kebagian tempat duduk deh,hhuuuhhh….
Udh lma bgt lg jlnnya,panas,dh pegel2 bdan,,,.untung sabar…
Akhirnya kereta pun berjalan,kami dah senang bsa plng ke rmh,ternyata eh ternyata,di tengah jalan keretanya mogok.yyyaaahhhh….
Apa boleh buat kta nunggu dh,20 menit kereta pun sudah benar akhirnya jln jga,tpi kami di turunin sampe stasiun ITC doang,gila gak tuh perusahaan kereta,hri gini kereta Indonesia masih mogok,,gmn mw maju Negara kta,,ya ga???
Akhirnya kami berpisah sma tmn kuliah aq,,ywda aq lanjutin naek angkot ja dh….akhirnya sampe jga dirmh…hhhuuhhh…gpp yg penting tugas nyari bule udh selesai…hhhhheeee THANKS GOD..




CINTA

CINTA


Cinta itu ibarat sebuah anak panah
Sekali ia terlepas,ia akan menancap dimana saja
Tidak tanganmu atau tanganku yang mampu mematahkannya
Dia akan tetap di sana,dan waktu tak membuatnya berkarat

Kadang cinta tidak sepaham dengan logika
Memilih waktu dan orang yang tepat untuk jatuh cinta
Kata orang cinta itu tidak mempunyai mata

Bersama dengan dirimu
Akan kualami rasa bahagia
Walaupun pasti lebih banyak rasa pahitnya

Memang cinta tak bermata
Hebatnya cinta bisa butakan siapa saja
Cinta memang tak perduli rasa
Semuanya bisa jatuh cinta

ARTI KEHIDUPAN

ARTI KEHIDUPAN
Adakah seorang insan yang mengerti..
Apakah arti kehidupan ini…Pernah kucari arti cinta sejati
Namun yang kutemui hanyalah mimpi..
Suatu mimpi kosong yang tak bertepi
Apakah salah hati ini
Ingin memiliki sebuah cinta sejati..apakah arti sebuah Persahabatan sejati
Apakah itu juga sebuah mimpi..?
Jika benar,
Apalah arti semua ini..
Sudah banyak hari kujalani
Tanpa suatu tujuan yang pasti…semua seakan hanyalah ilusi..
Ilusi yang tiada memiliki artinamun akhirnya satu hal Kusadarihanya
Tuhan yang sungguh mengerti tentang semua arti kehidupan Ini..
Kekosongan hati ini
Tidak lagi diisi dengan benci..
Tak ada yang lebih murni

PERKENALAN YANG TIDAK DI SENGAJA

Awal Perkenalan


Berawal dari iseng menjadi cinta.apa iaa arti cinta sebenarnya???
ehm…..aq jg bingung ! ! !
Waktu itu aq lagi jalan – jalan,biasalah bolang.niatnya sii cma mau cuci mata sama jalan – jalan aja ngilangin bt gtu.dari pada di rumah Cuma bisa malem mingguan lewat sms mendingan jalan – jalan.
Awalnya cii malas habis dah PW ( posisi wuenak ) di rumah sambil smsan ma pacar.tapi setelah aq pikir – pikir owkeh juga dhe….

Owkeh qta mulai ceritanya,next ! ! !

Pertama aq jalan ke golden stick buat jemput sodaranya teman aq,setelah itu caw dhe qta jalan.awalnya cii bingung mw kmn iaa???
setelah qta pikir ngikutin arah mata angin aj lah,kemana arah itu berjalan qta ikutin (omongan aq selalu kaya gtu dhe ).
Owkeh qta ke cijantung,caw……
Pertama cii qta jalan biasa aj kya ga ad apa – apa gtu,dengan seiring berjalannya arah qta jalan – jalan ada incident cpcp ( curi pandang cari perhatian ) gtu.awalnya spiek – spiek nguber motor aq gtu seakan – akan maen uber – uberan dhe,tapi sebenarnya aq jg tau psti nii cwo mau minta kenalan.biasalah gombal,ntu cowo buat merebut perhatian sang wanita.qta mulai maen balap – balapan dari taman graha dan pada akhirnya ntu 2 cwo bisa ngomong juga mau kenalan,hahahahaaaa….lucu – lucu dia knalan pake nama palsu semua lho !!!!dia berkata :

Rio                 : hai…boleh kenalan ga ???

BeLa          : aq terdiam terpaku gtu,iaa salting lah,maklum  depan cowo

Rio                  : gimana mau ga????
BeLa         : nama w bela,nama lw sapa???

Rio            :sambil mengulurkan tangannya bilang nama dia Rio.W boleh minta no hp lw dunn???

BeLa         : 085691550137, nama teman lw sapa???

Rendy       : dia mengulurkan namanya sambil bilang “nama   w..rendy”

Rio                 : owkeh…..sampe ketemu nanti iaa !!!!

BeLa         :sip dhe!!!

TUHAN

TUHAN


Yakinlah…
Semua kan berputar…
Semua kan bergerak…
Tak henti di sini…

Yakinlah…
Tetaplah melangkah…
Dengan tenang hati…
Tetaplah arungi kehidupan ini…

Tuhan kan mendengar…
Tuhan kan mengerti…
Segala yang terjadi…
Apa yang kau butuh…
Apa yg kau ingin…

Kamis, 04 November 2010

AGAMA DAN MASYARAKAT

                     Agama dan Masyarakat

Penjelasan yang bagaimanapun adanya tentang agama, tak akan pernah tuntas tanpa mengikutsertakan aspek-aspek sosiologisnya. Agama, yang menyangkut kepercayaan kepercayaan serta berbagai prakteknya, benar-benar merupakan masalah sosial dan pada saat ini senantiasa ditemukan dalam setiap masyarakat manusia. Karena itu segera lahir pertanyaan tentang bagaimana seharusnya dari sudut pandang sosiologis.
Dalam pandangan sosiologi, perhatian utama terhadap agama adalah pada fungsinya terhadap masyarakat. Istilah fungsi seperti kita ketahui, menunjuk kepada sumbangan yang diberikan agama, atau lembaga sosial yang lain, untuk mempertahankan (keutuhan) masyarakat sebagai usaha-usaha yang aktif dan berjalan terus-menerus. Dengan demikian perhatian kita adalah peranan yang telah ada dan yang masih dimainkan.Emile Durkheim sebagai sosiolog besar telah memberikan gambaran tentang fungsi agama dalam masyarakat. Dia berkesimpulan bahwa sarana-sarana keagamaan adalah lambang-lambang masyarakat, kesakralan bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh masyarakat secara keseluruhan bagi setiap anggotanya, dan fungsinya adalah mempertahankan dan memperkuat rasa solidaritas dan kewajiban sosial.
Agama telah dicirikan sebagai pemersatu aspirasi manusia yang paling sublime; sebagai sejumlah besar moralitas, sumber tatanan masyarakat dan perdamaian batin individu; sebagai sesuatu yang memuliakan dan yang membuat manusia beradab. Sebenarnya lembaga keagamaan adalah menyangkut hal yang mengandung arti penting tertentu, menyangkut masalah aspek kehidupan manusia, yang dalam transendensinya, mencakup sesuatu yang mempunyai arti penting dan menonjol bagi manusia. Bahkan sejarah menunjukkan bahwa lembaga-lembaga keagamaan merupakan bentuk asosiasi manusia yang paling mungkin untuk terus bertahan.
Dalam kaitannya dengan lembaga sosial yang ada dalam masyarakat, hendaknya cara berpikir sosiologis dipusatkan pada lembaga-lembaga kecil dan besar, serta gabungan lembaga-lembaga yang merupakan sub-sub sistem dalam masyarakat. Para sosiolog cenderung untuk memperhatikan paling sedikit 4 kelompok lembaga-lembaga yang penting (yang dapat dijabarkan ke dalam kategori-kategori yang lebih kecil dan khusus), yakni:
1.      Lembaga-lembaga politik yang ruang lingkupnya adalah penerapan kekuasaan dan monopoli pada penggunaan kekuasaan secara sah.
2.      Lembaga-lembaga ekonomi yang mencakup produksi dan distribusi barang dan jasa.
3.      Lembaga-lembaga integrative-ekspresif, yang menurut Inkeles adalah (Alex inkeles 1965: 68).
“… Those dealing with the arts, drama, and recreation..This group also includes institutions which deal with ideas, and with the transmission of received values. We may, therefore, include scientific, religius, philosophical, and educational organizations within this category”.
4.      Lembaga-lembaga kekerabatan mencakup kaedah-kaedah yang mengatur hubungan seksual serta pengarahan terhadap golongan muda.
Walaupun tampaknya, suatu lembaga memusatkan perhatian terhadap suatu aspek kemasyarakatan tertentu, namun di dalam kenyataan lembaga-lembaga tersebut saling berkaitan secara fungsional. Setiap lembaga berpartisipasi dan memberikan kontribusi dengan cara-cara tertentu pada kehidupan masyarakat setempat (“community”)
Perbincangan tentang agama dan masyarakat memang tidak akan pernah selesai, seiring dengan perkembangan masyarakat itu sendiri. Baik secara teologis maupun sosiologis, agama dapat dipandang sebagai instrument untuk memahami dunia. Dalam konteks itu, hampir-hampir tak ada kesulitan bagi agama apapun untuk menerima premis tersebut. Secara teologis hal itu dikarenakan oleh watak omnipresent agama. Yaitu, agama, baik melalui simbol-simbol atau nilai-nilai yang dikandungnya “hadir dimana-mana”, ikut mempengaruhi, bahkan membentuk struktur sosial, budaya , ekonomi dan politik serta kebijakan publik. Dengan ciri ini, dipahami bahwa dimanapun suatu agama berada, ia diharapkan dapat memberi panduan nilai bagi seluruh diskursus kegiatan manusia, baik yang bersifat sosial-budaya, ekonomi maupun politik. Sementara itu, secara sosiologis tak jarang agama menjadi faktor penentu dalam proses transformasi dan modernisasi.
Kehadiran agama-agama didunia memang mampu memberikan warna-warni terhadap kehidupan dunia. Karena agama secara umum kehadirannya disertai “dua muka” (janus face). Pada satu sisi , secara inherent agama memiliki idensitas yang bersifat “exclusive”, “particularist”, dan “primordial”. Akan tetapi, pada waktu yang sama, agama juga kaya akan identitas yang bersifat “inclusive”, “universalist”, dan “transcending”. Atau dengan kata lain mempunyai energi konstruktif dan destruktif terhadap umat manusia. Yang dalam perjalanan sejarahnya mampu memberikan kedamaian hidup umat manusia, tetapi juga menimbulkan malapetaka bagi dunia akibat perang antar agama dan politisasi suatu agama tertentu oleh para penguasa yang dzolim. Sejarah mencatat “perang salib” atau “perang sabil” antara islam dengan Kristen selama empat abad lamanya dengan kemenangan silih berganti.
Pemeluk agama-agama di dunia meyakini bahwa fungsi utama agama yang dipeluknya itu adalah memandu kehidupan manusia agar memperoleh keselamatan di dunia dan keselamatan sesudah hari kematian. Mereka menyatakan bahwa agamanya menyatakan kasih sayang pada sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan, alam tumbuh-tumbuhan, hewan, hingga benda mati. Sehingga dalam usahanya untuk membentuk kehidupan yang damai, banyak dari para ahli dan agamawan dari tiap-tiap agama melakukan dialog-dialog untuk memecahkan konflik keagamaan. Pada level dunia mulai muncul pandangan tentang universal religion yaitu suatu agama yang tidak membedakan dari mana asal teologis dan unsur transcendental suatu agama tetapi memandang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kedamaian dan keberlangsungan hidup berdampingan.
Di Indonesia sendiri konflik agama baik yang bersifat murni maupun yang ditumpangi oleh aspek budaya, politik, ideologi dan kepentingan golongan banyak mewarnai perjalanan sejarah Indonesia. Bahkan diera reformasi dan paska reformasi, agama telah menunjukkan peran dan fungsinya yang nyata. Baik kekuatan yang konstuktif maupun kekuatan yang destruktif. Sesudah gerakan reformasi, suatu keyakinan ketuhanan atau keagamaan banyak dituduh telah menyebabkan konflik kekerasan dinegeri ini. Selama empat tahun belakangan, ribuan anak bangsa mati tanpa tahu untuk apa. Ribuan manusia terusir dari kampong halamannya, tempat mereka dilahirkan. Ribuan anak-anak lainnya pun menjadi piatu, kehilangan sanak keluarganya dan orang-orang yang dikasihi.
Pertanyaan tentang mengapa bangsa yang selama ini dikenal santun dan relegius, berubah beringas dan mudah melakukan tindak kekerasan pada sesama, jawabanya tidak pernah jelas dan beragam. Apakah hal ini karena faktor keagamaan, etnisitas, ekonomi dan politik atau faktor lain, masih menjadi bahan perdebatan panjang. Fungsi agama pun tetap diperdebatkan oleh para ilmuan, apakah agama sebagai pemicu konflik atau agama sebagai faktor integrasi sosial.

MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap cirri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  2. orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
  3. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
  4. kemungkinan-kemungkinan  untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
  5. interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
  6. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
  7. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Perbedaan desa dan kota
  1. jumlah dan kepadatan penduduk
  2. lingkungan hidup
  3. mata pencaharian
  4. corak kehidupan sosial
  5. stratifikasi sosial
  6. mobilitas sosial
  7. pola interaksi sosial
  8. solidaritas sosial
  9. kedudukan dalam hierarki administrasi nasional
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras, sayur mayor, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yagn juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatn untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama didaerah yang seudah lama berkembang seperti pulau jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yangtidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah penuh.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
  1. Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
    1. dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
    2. memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
  2. Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  3. Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
  4. Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
  5. Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Kota secara internal pada hakekatnya merupakan suatu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah. Ketiganya saling terkait, pengaruh mempengaruhi, oleh karenanya suatu pengembangan yang tidak seimbang antra ketiganya, akan menimbulkan kondisi kota yang tidak positif, antara lain semakin menurunnya kualitas hidup masyarakat kota. Dengan kata lain, suatu perkembangan kota harus mengarah paa penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota
Di pihak lain kota mempunya juga peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional. Dengan pengertian ini diharapkan bahwa suatu pembangunan kota tidak mengarah pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya, karena keduanya saling pengaruh mempengaruhi.
Masyarakat Pedesaan
Yang dimaksud dengan desa  menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut :
  1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
  2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
  3. Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal  mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
  1. konflik
  2. kontraversi
  3. kompetisi
  4. kegiatan pada masyarakat pedesaan

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

 PELAPISAN SOSIAL
     Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang yang akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata.
      Individu dan masyarakat adalah suatu ikatan komplementer, hal tersebut dapat kita ketahui dari kenyataan, bahwa :
  1. manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya,
  2. individu mempengaruhi masyrakat dan bahkan bisa menyebabkan (berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar masyarakatnya
* TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
   Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyrakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya, pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
Terjadi dengan disengaja
System pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam system pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun secara horizontal
 BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
     Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
·        Kelas atas (upper class)
·        Kelas bawah (lower class)
·        Kelas menengah (middle class)
·        Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
            Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
1)      Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
2)      Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
3)      Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
4)      Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
5)      Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social, yaitu :
a.       ukuran kekayaan
b.      ukuran kekuasaan
c.       ukuran kehormatan
d.      ukuran ilmu pengetahuan
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita , berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian , kesamaan , kesetaraan , pembagian yang setimbang dengan yang lainya. Mungkin semua orang tak heran dedengan semua ini karena mereka tak begitu menanggapi tetapi ada juga yang menanggapinya dan mengkritiknya. Karena bagi yang mengkritiknya hal itu sangat tidak adil terhadap semua tindakan yang akan terjadi nanti atau sesudah hal yang terjadi , mereka mau semua menadapatkan hal itu yang sama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainya.
Kesamaan derajat terkadang membuat orang berwibawa dan sangat disegankan di sekitar lingkungannya, tetapi ada juga yang mereka ingin sama dengan apa yang mereka rasakan. Karena mereka tak ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan dilakukan atau dilaksanakan oleh orang itu.
Pelapisan sosial bias dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan , sedangkan kesamaan derajat, sama seperti dengan pelapisan social tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang bias dikatakan memiliki status, tingkatan tang sama dalam lingkungan  atau daerahnya.
Pelapisan social dan kesamaan derajat memiliki tali hubungan yang erat , karena kedua hal ini sangat berkaitan antar yang satu dengan yang lain.maka dari itu, semua atau sebagian orang yang mengkritik hal ini , karena bila tak mengkritik , orang itu bias dikatakan akan keterlaluan terhadap semua hak dan kewajiban yang harus dibagi sama ratakan terhadap semua orang, tetapi semua itu kembali keorang itu sendiri atau pribadi diri kita, karena semua itu kita yang melakukan dan melaksanakan serta kita juga pun yang akan rasakan jika kita bias melakukan sesuai  yang ditetapkan.
Contoh : kita dapat temukan hal ini di lingkungan kita sendiri, bagi orang yang memiliki lapisan social tertinggi di lingkungannya , maka orang itu juga akan mendapatkan sesuatu yang istimewa di masyarakatnya, seperti dihormati , dihargai , serta memiliki wibawa yang sangat tinggi,   karena mereka memiliki tempat atau derajat yang sangat dihormati ,tetapi semua itu kembali terhadap kepada individu. Masih banyak contoh lainya, pelapisan social dam kesamaan derajat memiliki cangkupan yang sangat luas , kita akan temukan dalam mendapatkan pekerjaan , dalam memilih pasangan pun terkadang dilihat dari hal ini. Oleh karena itu , kita sebagai manusia harus bersikap adil terhadap sesame manusia ,kita satu jenis ciptaan ALLAH yang memiliki jenis pria dan wanita, marilah berbagi terhadap sesame, berlaku adil untuk mencapai semuanya.